Anggota KPU Kudus Beri Pengarahan Sebelum Proses Pemilihan
KUDUS – Sabtu (8/9/2018) pagi, MA. NU. Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus menggelar pemilihan ketua Persatuan Pelajar (PP) atau Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Pemilihan digelar di halaman madrasah.
Sebelum pemilihan, dilakukan apel dan pembinaan yang diikuti oleh seluruh siswa MA dan juga MPA. Sebagai instruktur dalam apel tersebut adalah KH. Nur Khamim Lc. PgD mewakili kepala madrasah, KH. Musthofa Imron S.HI.
Dalam sambutannya KH. Nur Khamim, mengemukakan, para siswa (santri) bisa berpikir dewasa. ‘’Santri yang cerdas adalah yang bisa menggali potensi dirinya, lalu memanfaatkan potensi itu untuk kesuksesan masa depannya,’’ tegasnya.
Dia juga berpesan, agar dalam keseharian, para santri selain berpikir dewasa, juga memikirkan dampak dari apa yang akan dilakukannya. ‘’Berpikirlah dewasa dalam bersikap dan bertindak,’’ papar Wakil kepala Bidang Kurikulum tersebut.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Ali Mahsun S.Pd, mengutarakan, pemungutan suara untuk memilih ketua PP MA. NU TBS, sebelumnya telah dilakukan seleksi dan interview. ‘’Pada kesempatan ini, ada tigas calon, yaitu M. Rizky Maulana, M. Fahreza Maulana dan M. Ulinnuha,’’ tuturnya.
Menurutnya, pemilihan ketua PP (OSIS) ini adalah salah satu pendidikan politik bagi para siswa. ‘’Dengarkan dan cermati visi misinya terlebih dahulu, sehingga mantap dalam memilih,’’ tuturnya.
Anggota KPU Kabupaten Kudus, Syafiq Ainurridlo S.Pd.I dalam sambutan pengarahannya, mengemukakan, pemilihan ketua PP sebagaimana dilaksanakan di TBS kali ini, adalah miniatur demokrasi.
‘’Pemilihan ini adalah proses memilih pemimpin, yang nantinya yang terpilih akan menjalankan roda organisasi berikut program-program kerjanya. Maka jadilah pemilih cerdas, dengan memilih calon berdasarkan visi misinya dan rekam jejak calon,’’ katanya.
Dikemukakannya, bahwa para siswa ini adalah para generasi penerus bangsa, yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa. ‘’Pilih yang paling bagus visi misinya. Tolak politik uang. Tetapi Saya yakin, di sini tidak ada (politik uang),’’ ungkap Syafiq yang juga alumnus MA TBS itu. (rsd)
Leave a Reply